La vie en rose

La vie en rose

Sunday, November 4, 2012

mengapa

bagaimana pergi darinya, jika sekarang aku merasakan betapa sakitnya dia
aku tahu ini hanya takdir yang hanya sekedar harus dijalani, aku tidak takut sama sekali ...masih ada hari esok dan selanjutnya, mungkin akan bertemu lagi, atau mungkin ...
haruskah meninggalkannya ketika dalam keadaan biru , tegany aku pergi, tapi malaikat harus kembali... iba... senyap tertegun dan kenapa harus peduli
manusia seperti dia memiliki banyak duri, banyak madu... tapi aku tidak akan mudah, aku akan tetap jauh melayang dari ya, menggapai mimpi dan harapanku yang tertunda...
masih akan ada rami-rami yang lainnya...aku tidak takut kehilangan...karena dari awal dia sudah menghilang...
rami tidak lebih dari bayangan semu, dan aku hanya sedang tertidur
rami adalah ilusi, dari semua imaji-ku yang suatu hari dia bisa datang atau tidak
rami hanyalah angin, dia terkadang mendesir keras, atau sayup-sayup pesona, dan aku menyukainya sebagai musim, musim yang normal
rami adalah cinta
rami adalah suka
rami adalah jiwa yang haus
penuhilah hausnya dia akan berterima kasih
jadilah teman rami yang baik...
dalam tidurnya, tatapannya, senyumannya,,,segalanya rami
segalanya,.....semuanya untuk rami, ketika ditanya mengapa rami?
takdir jawabku

No comments:

Post a Comment